Asal-usul Garebeg Kraton Yogyakarta
Garebeg Kraton Yogyakarta ternyata bukanlah bermakna berebut gunungan seperti yang terjadi sekarang. Garebeg merupakan merupakan gambaran bagaimana iring-iringan Sultan para kerabat, para punggawa dan prajurit kraton Yogyakarta dalam peringatan hari raya Idul Fitri, Idul Adha dan Maulud Nabi serupa angin kencang sehingga dalam bahasa Jawa terdengar “gemrebeg” di telinga.
Dalam perjalananya, ketika jumlah gunungan sedikit sementara orang yang memperebutkan sangat banyak, makna garebeg bergeser menjadi berebut. Namun, terlepas dari pergeseran makna tersebut, tradisi garebeg di Kraton Yogyakarta masih lestari. baik itu Garebeg Syawal, Garebeg Besar maupun Garebeg Mulud.