Permukiman Gotong Royong Berbasis Keistimewaan Akses Lahan di Yogya

Permukiman Gotong Royong Berbasis Keistimewaan Akses Lahan di Yogya

Yogyakarta, 6 Mei 2023. Pernyataan Sri Sultan HB X pada April 2023 lalu tentang pemanfaatan tanah Sultan Ground (SG) bagi warga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bertujuan memitigasi persoalan ketersediaan dan akses lahan. Saat ini lonjakan spekulasi harga tanah makin tak terkendali.

Prof. Ir. Bakti Setiawan, peneliti UGM, menandaskan pentingnya penjabaran terseleksi dan hati-hati agar model terobosan lebih implementatif, tepat dan relevan sesuai kebutuhan warga kota. Payung hukum Perdais Nomer 1 tahun 2017 dan Nomer 2 tahun 2017 mempercepat capaian nilai keistimewaan DIY dalam konsolidasi lahan yang bertujuan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Permukiman Gotong Royong Berbasis Keistimewaan Akses Lahan di YogyaProf. Bakti mengingatkan keamanan bermukim atau disebut difensible life space membutuhkan daya dukung multipihak yang punya kekuatan terhadap akses lahan. Model pengembangan Permukiman Gotong Royong (PERGOTO) sebagai inisiatif warga kiranya menjadi gerakan lokal yang patut difasilitasi oelh para pemangku.

Menurut REI Yogyakarta masih ada backlog atau kekurangan rumah di DIY sekitar 250.000 unit. BPS juga mencatat pada 2021 sebanyak 23,47 persen rumah tangga di DIY mendiami rumah bukan milik sendiri, misalnya sewa atau kontrak. Sementara di kota Yogya masih terdapat 114,72 hektare masuk kategori kawasan kumuh ringan, tambah Prof. Bakti.

Achmad Uzair, SIP, MA, Ph.D, sosiolog perkotaan dari UIN SUKA Yogya menyambut penyataan Gubernur DIY sebagai langkah membuka akses pemanfaatan lahan secara berkeadilan. Kementerian PUPR mengindikasikan warga miskin kota meningkat secara jumlah dan luasannya dari yang semula 38.000 hektare pada 2014 menjadi 87.000 hektar pada 2019.

Ketika warga miskin mampu menemukan petak demi petak tanah untuk permukiman sebenarnya hal ini menegaskan bahwa tanah tersedia available di tengah tata ruang kota. Achmad Uzair menambahkan peruntukkan lahan SG untuk permukiman MBR merupakan bentuk perhatian atau afirmasi pemanfaatan lahan yang bukan berarti sekadar blangko kosong terhadap warga miskin untuk menggunakan lahan yang tersedia semaunya sendiri. Tapi menempatkan mereka sebagai partisipant aktif, bukan sebagai “penerima pasif” saja, imbuh Uzair panggilan akrabnya.

Memberikan perhatian pada isu ini lebih tepat dimaknai sebagai pemberian ruang yang lebih besar pada warga miskin untuk menjadi aktor kunci dalam proses penyediaan lahan pemukiman bagi mereka sendiri. Lanjut Uzair, mengutip Boonyabancha (2009), warga miskin merepresentasikan sisi permintaan (demand side) dari pertanyaan tentang permikiman, mereka mencakup skala besar persoalan, dan mereka memiliki motivasi terbesar untuk memecahkan persoalan permukiman yang layak.

Uzair menyontohkan, keberhasilan penyediaan permukiman layak untuk warga miskin yang dilakukan CODI di Thailand menunjukkan bahwa warga miskin siap berkontribusi dan berperan aktif dalam memecahkan persoalan lahan dan pemukiman layak di perkotaan. Hal ini sejalan dengan karakter keguyuban warga DIY yang pernah disinggung Sri Sultan dan sekaligus sebagai modal peneguhan atas konsep Pancamulia DIY. Selain itu, tidak menutup kemungkinan berangkat semangat guyub Warga DIY tersebut dioperasionalkan menjadi tindakan kegotong royongan semua pihak dan sekaligus dapat menjadi tawaran bagi pemenuhan permukiman skala Nasional.@

Kamu suka? Yuk bagikan tulisan ini.

Similar Posts

  • 500 an Warga Sleman Lakukan Bersih Sungai Serentak di 10 Tititk Sungai

    Hari ini, Minggu (13/3/2022) mulai pukul 07.00 – 11.00 WIB ratusan wargan Kabupaten Sleman bersama Komunitas Sungai yang tergabung dalam Forum Komunitas Sungai Sleman (FKSS) menggelar Aksi Bersih Sungai Serentak (ABSS). Gelaran ABSS tersebut dilakukan mulai dari hulu hingga hilir di dua alur sungai, yakni Sungai Pelang yang berhilir di Gajahwong wilayah Sleman dan Sungai…

  • |

    Asal Usul Nama Pantai Siung, Surga Para Pemanjat Tebing di Yogyakarta

    Gunungkidul – Kota Yogyakarta tak hanya dikenal sebagai kota wisata budaya dan sejarah. Tak jauh dari pusat Kota Gudeg ini tersembunyi sejumlah pantai indah yang menyuguhkan pemandangan khas nan eksotis. Salah satunya adalah Pantai Siung terletak di Dusun Wates, Desa Duwet, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai Siung tergolong istimewa dibanding pantai-pantai lain di…

  • | | |

    Siswi Milenial Jawab Pertanyaan Presiden Jokowi

    Bukan Jokowi kalau kemudian marah saat mendapati jawaban tak semestinya dari siswa yang ia tanya. Sebaliknya, sang presiden hanya tersenyum sambil menirukan. Inilah yang terjadi saat Presiden Jokowi berdialog dengan siswa sebuah MTS di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta beberapa waktu lalu. Jokowi hanya bisa tersenyum saat sang siswa selalu menjawab dengan, “He..eh..” Kamu suka?…

  • |

    Menbud Fadli Zon Dorong Investasi di Sektor Budaya dalam Indonesia–Poland Business Forum

    Gdańsk – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon menekankan pentingnya menjadikan budaya sebagai sektor strategis untuk pertumbuhan ekonomi dan kemitraan investasi. Ia menegaskan bahwa budaya berperan dalam membangun identitas dan kekuatan diplomasi, sekaligus menciptakan nilai tambah ekonomi, membuka lapangan kerja, dan mendorong inovasi lintas sektor. Hal ini disampaikan Menbud dalam pidato kunci di ajang Indonesia–Poland…

  • Ekonom UGM: Pemerintah Sebaiknya Tidak Menaikkan Harga Pertalite, Solar dan Tarif Listrik

    Pertamina baru-baru ini menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax hingga 30 persen per 1 april lalu. Kebijakan menaikkan harga pertamax ini dalam rangka menekan angka subsidi BBM ditengah lonjakan harga minyak dunia sepanjang tahun ini. Namun demikian kenaikan harga BBM ini menambah daftar panjang kenaikan harga barang kebutuhan masyarakat setelah sebelumnya harga minyak…

  • |

    UGM Terjunkan 6.247 Mahasiswa KKN-PPM

    Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG (K), Ph.D., secara resmi menerjunkan 6.247 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yang mengabdi di 28 provinsi, 85 kabupaten/kota, 197 kecamatan dan 441 desa di seluruh pelosok Indonesia, Jumat (24/6), di halaman Balairung. Mereka akan bekerja bersama masyarakat selama 50 hari sejak…