Workshop KaTa Krearif
UMKM Harus “Update Skill” untuk Penuhi Tuntutan Pasar
Yogyakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong para pelaku ekonomi kreatif terus meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan usahanya.
Hal ini disampaikan Sandiaga Uno dalam Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia di Kota Yogyakarta. “Update Skill ini penting untuk UMKM dan pelaku ekonomi kreatif karena perkembangan teknologi sangat cepat dan mengubah pola belanja konsumen,” terang Sandiaga Uno.
Peningkatan kemampuan ini tidak hanya dalam hal produksi, tapi juga packaging dan marketing. “Dalam produksi dan packaging kita bisa memanfaatkan teknologi tepat guna yang semakin murah. Sedang untuk marketing kita bisa manfaatkan aplikasi,” terang Sandiaga Uno.
Diikuti 150 pelaku UMKM dan pelaku ekonomi kreatif, workshop ini menghadirkan Wiendu Nuryanti sebagai nara sumber untuk pengusulan UNESCO Creative Cities Network, Saga Iqranegara Ketua Umum Asosiasi Digital Kreatif (ADITIF) serta Teguh Supriyadi, Produser Lapangan CNN Indonesia.
Turut hadir dalam workshop ini Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, Direktur Pengembangan Destinasi I Utari Widyastuti dan Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Agustin Peranginagin.
Workshop KaTa Kreatif ini merupakan bentuk aktivasi kegiatan dengan memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif dan pengusaha UMKM dalam mengeksplorasi dan mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif sehingga memiliki nilai tambah dan memberikan penguatan branding dari produk-produknya.
Yogyakarta merupakan lokasi ke-11 dari rangkaian program Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia tahun 2024. Yogyakarta dipilih karena menurut Sandiaga Uno, memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang kreatif. Oleh karena itu penting untuk mengajukan kota ini sebagai kota kreatif di Indonesia dan melengkapi semua persyaratan untuk didaftarkan ke Unesco.
“Diharapkan dalam waktu tiga bulan ke depan semua persyaratan sudah siap sehingga tahun (2024) ini bisa selesai,” imbuh Sandiaga Uno.
Rencana menjadikan Jogja sebagai Creative City Network menurut Teguh Supriyadi sejalan dengan perkembangan UMKM. Meliput topik UMKM sejak 2003, menurut Teguh, UMKM kini sudah jauh lebih percaya diri dengan produk-produknya. Hanya saja, pelaku UMKM dan ekonomi kreatif masih sering terjebak untuk membuat harga murah yang pasti akan kalah dengan produk massal.
“Yang diperlukan (UMKM) adalah positioning yang tepat di pasar sehingga harga produknya akan bagus. Program ini menurut saya bisa menjadi salah satu pintu bagi UMKM,” ungkap Teguh.

Positioning, menurut Teguh bisa dicapai jika para pelaku UMKM mendapatkan akses untuk bertemu langsung dengan pembeli baik di dalam maupun di luar negeri. Pameran-pameran di luar negeri yang diadakan oleh Kemenparekraf akan sangat membantu UMKM mencapai positioning ini. ***







