Menteri Investasi: Anak Muda Bisa Jadi Pengusaha Sukses

Menteri Investasi: Anak Muda Bisa Jadi Pengusaha Sukses

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia memberikan pembekalan kepada Calon Wisudawan Program Sarjana dan Diploma periode IV Tahun Akademik 2021/2022, Selasa (23/8) di Grha Sabha Pramana UGM.

Dalam kesempatan ini, ia mendorong para calon wisudawan untuk berkontribusi bagi Indonesia dengan terjun ke dunia usaha. Menurutnya, lulusan UGM dengan modal pendidikan dan keterampilan yang diperoleh di kampus terbaik, mampu menjadi pengusaha sukses yang membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.

“Kalau kalian mau jadi pengusaha, jangan pernah malu. Kalau saya yang lahir kurang gizi dan sekolah di kampung bisa mencapai titik seperti ini, apalagi adik-adik saya yang kuliah di UGM dengan penuh ilmu yang luar biasa, saya yakin kalian ke depan akan menjadi lebih baik daripada saya yang hari ini ada di sini,” ucapnya.

Bahlil menggambarkan potret investasi di Indonesia saat ini, di mana tahun 2021 lalu capaian realisasi investasi mencapai Rp901 triliun, melebihi target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo kepada Kementerian Investasi/BKPM. Realisasi investasi tersebut berhasil menyerap 1.207.893 Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Menurutnya, diperlukan lebih banyak anak muda yang terjun ke dunia usaha untuk memanfaatkan peluang investasi tersebut. Indonesia, terangnya, perlu mengejar ketertinggalan dari negara-negara maju dalam jumlah pelaku usaha.

“Ibu pertiwi sekarang memanggil anak-anak mudanya untuk menjadi pengusaha sebab jumlah pengusaha kita di Indonesia baru 3,6%. Untuk negara maju dunia usahanya itu minimal dobel digit,” papar Menteri Investasi.Menteri Investasi: Anak Muda Bisa Jadi Pengusaha Sukses

Usai memberikan paparan, ia juga merespons pertanyaan dari sejumlah calon wisudawan yang tengah mengembangkan usaha di berbagai bidang, mulai dari kuliner hingga pendidikan robotik. Ia bahkan menjanjikan dukungan bagi mahasiswa terpilih berupa pendanaan serta pendampingan dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(K)., Ph.D., menyampaikan harapannya bahwa pembekalan yang diberikan oleh Menteri Investasi dapat membangun wawasan para calon alumni sebagai generasi muda yang memegang peran penting dalam inovasi dan pengembangan usaha dalam negeri untuk bisa bersaing di kancah global.

Seiring dengan komitmen UGM untuk menghasilkan lulusan unggul dan berdaya saing, UGM mengharapkan peran serta dan kontribusi para alumni bagi kemajuan Indonesia.

“Alumni diharapkan mampu turut berkontribusi memecahkan persoalan bangsa dan dunia, dan selalu siap mengabdi serta menguatkan sinergi dengan almamater dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia,” kata Rektor.

Dalam kesempatan ini, Menteri Investasi dan Rektor UGM, menandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Universitas Gadjah Mada tentang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat terkait Penanaman Modal.

Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk penguatan peran dan kontribusi penanaman modal dalam meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.

Ruang Lingkup Nota Kesepahaman meliputi pendidikan dan pelatihan; penelitian dan kajian bersama terkait perencanaan, kebijakan dan peraturan penanaman modal, serta kemudahan berusaha; seminar dan publikasi bersama; dan kegiatan lain yang disepakati oleh kedua institusi.

Kamu suka? Yuk bagikan tulisan ini.

Similar Posts

  • Peneliti UGM Ika Dewi Ana Terima Penghargaan Habibie Prize

    Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Yayasan SDM-IPTEK menganugerahkan Habibie Prize kepada peneliti Fakultas Kedokteran Gigi UGM, Drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D. Penghargaan Habibie yang telah diselenggarakan sejak 1999 ini diberikan kepada para tokoh Indonesia yang telah membuat terobosan dalam bidang IPTEK . Penghargaan ini juga menjadi salah satu upaya untuk melanjutkan harapan…

  • |

    Pagelaran Busana “Kita (Kulit+Tartan) Bersama” Politeknik ATK Yogyakarta

    Politeknik ATK Yogyakarta sebagai Institusi Pendidikan di Kementerian Perindustrian, dengan 3 (tiga) bidang studi di dalamnya yaitu, Teknologi Pengolahan Kulit (TPK), Teknologi Pengolahan Produk Kulit (TPPK) dan Teknologi Pengolahan Karet dan Plastik (TPKP), terus berupaya menghasilkan lulusan yang unggul dalam bidang perkulitan guna mendukung penciptaan tenaga industri yang kompetitif dan berdaya saing. Salah satu upaya…

  • Kisah Farrel, Mahasiswa Penyandang Tuna Netra UGM Lulus Cumlaude

    Usai penghelatan upacara wisuda, ribuan wisudawan beranjak dari kursinya untuk antri berfoto di depan panggung wisuda di Grha Sabha Pramana UGM. Beberapa diantaranya berjalan menuju pintu keluar gedung. Namun di tengah kerumunan itu, nampak Alexander Farrel Rasendriyo Haryono (22) masih duduk di kursinya. Ia ditemani oleh dua rekannya. Farrel, demikian ia akrab disapa, tengah menunggu…

  • Politeknik ATK Ukir Prestasi: Wisuda 189 Lulusan, Serapan Capai 80,42%

    Politeknik ATK kembali gelar Wisuda Diploma III Tahun Akademik 2023/2024 pada Sabtu (7/12). Melalui rangkaian Sidang Senat Terbuka, tahun ini mampu meluluskan sebanyak 189 wisudawan. Wisuda ini merupakan akhir dari seluruh proses belajar mahasiswa yang selama tiga tahun menempuh program diploma. Namun ini bukanlah akhir perjalanan mereka, melainkan sebuah awal dari bentuk nyata menapaki asa…

  • | |

    Kreativitas Mahasiswa Vokasi Tembus Panggung Jogja Fashion Week 2025

    Yogyakarta – Jogja Fashion Week (JFW) 2025 kembali hadir tak hanya menyediakan ruang ekspresi bagi para penggiat dan pecinta fashion, tapi juga memberikan kesempatan pada kreativitas generasi muda, termasuk mahasiswa vokasi. Tahun ini Politeknik ATK Yogyakarta kembali mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi dengan mempersembahkan karya-karyanya. Ini adalah kesempatan kedua bagi Politeknik ATK, kampus vokasi yang berada…

  • Harapan dan Inovasi Generasi Muda di Tengah Ancaman Kebakaran

    Sebagai wilayah dengan kekayaan alam yang melimpah, 57% dari total luas Kabupaten Siak merupakan lahan gambut. Namun, potensi besar ini juga dihadapkan pada risiko tinggi kebakaran hutan dan lahan. Pada tahun 2015, Kabupaten Siak mengalami kebakaran hebat yang menjadikannya salah satu “pengekspor” asap hingga ke negara tetangga. Tragedi tersebut menjadi titik balik bagi Kabupaten Siak…