Fermentasi pakan ternak hasil karya para mahasiswa KKN Universitas Mercu Buana Jogjakarta

Hadapi Musim Kemarau, Mahasiswa KKN Mercu Buana Yogyakarta Kenalkan Fermentasi Pakan Ternak

Mengantisipasi datangnya musim kemarau, tim mahasiswa KKN dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta berhasil membuat produk fermentasi pakan ternak dengan menggunakan enzim mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Pakan ternak dsri ferementasi enzym dan jamur itu diharapkan bermanfaat saat musim kemarau tiba agar kebutuhan pakan ternak bisa tercukupi.

Kegiatan KKN-PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta dari kelompok 14 yang yang dilakukan du Dusun Sendang, Semanu Gunungkidul, DIY, diantaranya pelatihan mengenai pembuatan fermentasi pakan ternak, sebagai upaya untuk menanggulangi krisis pakan yang terjadi di musim kemarau.

Ketua Kelompok Tim KKN Universitas Mercu Buana, Dandi menyebutkan antusias warga begitu besar untuk mengikuti pelatihan ini.

“Hal ini terlihat dari keseriusan warga dalam memperhatikan penjelasan, praktik, dan membantu proses fermentasi pakan hingga akhir,” ungkap Dandi.

Menurutnya, pemberian fermentasi pakan ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pakan, meningkatkan nutrisi, meningkatkan pencernaan, mengurangi toksin, dan mampu mengawetkan makanan tanpa mengurangi nutrisi yang terkandung di dalamnya.

Program kerja mahasiswa KKN dusun Sendang sudah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, karena ketika proses penyusunan porgram sudah dikonsultasikan dengan kepala dukuh dan kepala desa.

“Pembuatan fermentasi pakan diharapkan mampu menjadi solusi kelangkaan pakan ternak ketika musim kemarau” ujar Nastain selaku Dosen Pembimbing Lapangan.

Nastain menambahkan pakan fermentasi merupakan pakan ternak yang telah melalui proses perubahan struktur kimia yang dibantu oleh enzim mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Pakan fermentasi dibuat dengan bahan dasar rumput/ramban kemudian diberi bekatul yang diolah dengan cara pengolahan kimia untuk meningkatkan kadar cerna bahan pakan hijauan (berserat) serta kadar protein dengan menggunakan bakteri em4.

“Tentu saja metode ini sangat membantu para peternak agar dapat menyimpan cadangan pakan ternak lebih lama di musim kemarau, salah satunya di wilayah dusun Sendang, Dadapayu, Semanu, Gunung Kidul yang sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai peternak,” jelasnya. 

Adanya kegiatan pelatihan fermentasi pakan ini diharapkan mampu membantu warga dusun Sendang, khususnya yang berprofesi sebagai peternak agar tetap memiliki alternatif cadangan pakan ternak saat krisis pakan di musim kemarau. Tidak hanya itu, peternak juga dapat lebih menghemat biaya karena tidak perlu lagi membeli pakan ternak yang berada cukup jauh dari dusun Sendang. Teknik ini tentu saja dapat menguntungkan baik bagi peternak maupun hewan ternak itu sendiri.

Pelaksanaan pelatihan fermentasi pakan ini sejalan dengan banyaknya keluhan yang disampaikan oleh warga karena adanya kesulitan dalam mencari pakan ternak di musim kemarau. Hal tersebut terjadi karena kurangnya ketersediaan air yang menyebabkan jumlah rumput di ladang semakin menipis, sedangkan kebutuhan warga terhadap ketersediaan rumput untuk pakan ternak termasuk tinggi. Ketidakseimbangan itu membuat warga terpaksa harus membeli bahan pakan ternak yang jaraknya cukup jauh dari dusun Sendang agar ketersediaan pakan ternak tetap tercukupi.

”Warga kadang ngarit, kadang tumbas (beli). Kalau habis, ya beli. Makanya kalau tahu caranya fermentasi pakan itu bisa lebih ringan apalagi di musim kemarau seperti ini. Itu malah jadinya tepat sasaran karena sebagian besar warga sini itu peternak sapi dan kambing.” ujar Pak Sunasip Prihantoro selaku kepala dukuh dusun Sendang.

Dalam pelaksanaannya, cukup banyak warga yang antusias mengikuti setiap penjelasan dan melakukan praktik secara langsung dalam membuat fermentasi pakan ternak. Pelatihan ini dimulai pada pukul 13.00 WIB di halaman depan rumah Bapak Sunasip, Kepala Dukuh Sendang.

Sebagian besar warga yang hadir juga antusias memberikan pertanyaan seputar fermentasi pakan serta cara kerjanya. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan praktik secara langsung membuat fermentasi pakan bersama warga. Para warga secara sukarela turut serta membantu proses pembuatan fermentasi pakan tersebut hingga akhir

Siswoyo, warga Sendang yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan pakan menyambut gembira kegiatan ini.

“Menurut saya, pakan ternak ini sangat bagus dan perlu untuk diteruskan dan dipraktekkan karena tergolong murah dan biaya yang besar hanya diawal saja. Metode ini cocok diterapkan untuk musim kemarau dan dibuatnya pada saat musim hujan.” pungkas Siswoyo. ***

Kamu suka? Yuk bagikan tulisan ini.

Similar Posts

  • Telkomsel Education Day: Penerapan Teknologi Dalam Pembelajaran Interaktif

    Telkomsel kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung dunia pendidikan di Indonesia dengan menghadirkan Telkomsel Education Day. Acara ini bertujuan untuk menciptakan wadah pengembangan bagi para pendidik melalui program yang inovatif dalam dunia pembelajaran di Tanah Air. Setelah sebelumnya digelar di Bogor, kali ini acara Telkomsel Education Day diselenggarakan di Kota Yogyakarta, dengan mengundang kepala sekolah, wakil…

  • |

    1.207 Orang Ramaikan Kirab Budaya Nitilaku UGM

    Sebanyak 1.207 orang dari 47 kelompok masyarakat meramaikan kegiatan kirab budaya nililaku yang diselenggarakan dalam rangka Dies UGM ke-74, Minggu (17/12). Perjalanan nitilaku dilaksanakan dari gerbang boulevard UGM. Beberapa kelompok kirab budaya yang mengenakan busana era tempo dulu dan busana adat daerah ini berasal dari perwakilan Fakultas dan Sekolah di lingkungan UGM, perwakilan pengurus Kagama…

  • 13.448 Peserta Akan Mengikuti UTBK di UGM

    Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) akan dimulai pada tanggal 8 Mei hingga 14 Mei 2023. Sebagai salah satu Pusat UTBK, UGM akan menyelenggarakan 11 sesi tes yang bertempat di 12 lokasi di lingkungan UGM. “Pusat UTBK UGM menyelenggarakan UTBK dalam periode gelombang 1 saja. Sejumlah 13.448 peserta dari berbagai daerah di Indonesia terdaftar untuk…

  • PPSMB UGM 2022 Resmi Dibuka Secara Luring di Lapangan Pancasila

    Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM 2022 resmi dibuka Senin (1/8) di Lapangan Pancasila UGM. Untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19, PPSMB kembali diselenggarakan secara luring di kampus UGM. “Selamat datang kepada seluruh Gadjah Mada Muda, yang telah hadir di lapangan Pancasila ini dengan wajah berseri dan bersemangat tinggi. Dalam penuh rasa bangga,…

  • Peneliti UGM Ika Dewi Ana Terima Penghargaan Habibie Prize

    Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Yayasan SDM-IPTEK menganugerahkan Habibie Prize kepada peneliti Fakultas Kedokteran Gigi UGM, Drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D. Penghargaan Habibie yang telah diselenggarakan sejak 1999 ini diberikan kepada para tokoh Indonesia yang telah membuat terobosan dalam bidang IPTEK . Penghargaan ini juga menjadi salah satu upaya untuk melanjutkan harapan…

  • |

    Gus Baha: Harta dan Jabatan Harus Bisa Memberi Manfaat untuk Orang Banyak

    Ulama asal Rembang sekaligus Pengasuh pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim, atau lebih dikenal sebagai Gus Baha mengingatkan pentingnya kita untuk tidak lupa bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Esa. Menurutnya kelimpahan rezeki, harta, jabatan sepenuhnya bisa bermanfaat bagi orang banyak. Bagi Gus Baha, jabatan yang melekat pada seseorang…