Menyesap Kopi Sekaligus Belajar Tari
(Yogyakarta DIY) Belajar seni tari kini bisa dilakukan dimana saja, termasuk disebuah kedai kopi. Di Yogyakarta sebuah workshop tari bagi pengunjung maupun wisatawan yang digelar di Kumpeni Coffe & Artspace, Jumat (23/12). Penikmat kopi pun antusias mengikuti workshop tari Jawa yang digelar secara gratis tersebut.
Salah seorang pemateri yang juga pendiri Sanggar Prigel, Melania Sinaring Putri atau disapa Nia, menyampaikan kegiatan workshop bertujuan mengenalkan tari Jawa, atau tari tradisional Jawa. Seperti tari kreasi baru, tari klasik dan tari rakyat.
“Ya kita berbagi disini mengenalkan Tari Jawa, ada Tari Rakyat, tari Kreasi Baru dan tari Klasik Jawa. Saatnya memberi ruang dan waktu bagi siapa saja, dimana saja terutama mereka ingin belajar tarian Jawa, termasuk bagi pengunjung kopi ini ya,” jelas Nia.
Perempuan asal Sindurjan Purworejo Jawa Tengah yang telah malang melintang di dunia seni tari tersebut berharap, generasi muda tetap memiliki rasa mencintai, serta mempertahankan tradisi tari Jawa.
“Meski hanya mengikuti workshop namun yang terpenting adalah mau belajar. Tari Jawa harus dilestarikan, seni budaya hanya bisa dipertahankan setidaknya mengenalkan kepada anak-anak sejak usia dini,” ujarnya.
Salah satu peserta, Grandisa Nurielova Jasmine, kelas 5 SD Salam Nitiprayan Yogyakarta, mengaku jika belajar tari Jawa itu menasyikkan. Ia bahkan hendak mengenal lebih jauh dan memperdalam lagi tentang tarian Jawa.
“Ya asyik. Belajar bareng sama teman yang lain. Aku suka menari, makanya saat ada informasi belajar menari di sini aku pun langsung ikut,” jelasnya.
Sementara penyelenggara kegiatan, Dadah Subagja, menyampaikan workshop Tari Jawa merupakan rangkaian kegiatan pameran seni Go Pageto. Dadah menjelaskan, pameran itu akan digelar dari tanggal 14 Desember 2022 hingga 14 Januari 2023. Dadah menyatakan semua acara workshop, bincang-bincang, diskusi buku, dan penutupan akan dilaksanakan pukul 14.00 hingga 18.00. Panitia berharap kepada masyarakat Yogyakarta bisa menikmati sekaligus berpartisipasi.
” Pameran dilaksanakan di Kafe Kumpeni , jalan Nyai Ahmad Dahlan No 32, Kauman Yogyakarta. Aada macam-macam acara selama pameran, tanggal 15 Desember pagi di pendopo Nasirun ada ikrar Sanggarbambu, sorenya diskusi buku, lalu tgl 18 Desember workshop menggambar, tanggal 23 Desember ada workshop tari, tanggal 24 Desember workshop pantomim. Kemudian tanggal 6 hingga 8 Januari ada workshop project art, tanggal 8 Januari juga ada bincang-bincang bersama Dewan Penasehat yang juga teaterawan, Untung Basuki. Dan tanggal 14 Januari pameran ditutup dengan pementasan hasil workshop project art,” pungkasnya. ***







