Napak Tilas Perjuangan Brigade Mobile (Brimob), Sejarah Pertempuran Rewulu Hingga Kotabaru

Napak Tilas Perjuangan Brigade Mobile (Brimob), Sejarah Pertempuran Rewulu Hingga Kotabaru

Serah terima bendera merah putih dari KOMJEN POL (P) Drs Imam Sudjarwo, M.Si kepada KOMBES POL IMAM SUHADI, SiK pada Napak Tilas perjuangan Brigade Mobile.
Serah terima bendera merah putih dari KOMJEN POL (P) Drs Imam Sudjarwo, M.Si kepada KOMBES POL IMAM SUHADI, SiK pada Napak Tilas perjuangan Brigade Mobile.

Kemerdekaan RI tidak bisa dilepaskan dari perjuangan para pendahulu, tak terkecuali Brigade Mobile atau Brimob yang dulu bernama Polisi Khusus (Tokubetsu Keisatsu Tai) yang kemudian berganti nama Mobile Brigadig atau Mobrig dan hingga sekarang menjadi Brimob atau Brigade Mobil.

Untuk mengenang kembali perjuangan para pahlawan kusuma bangsa dilakukan Napak Tilas oleh Paguyuban Keluarga Besar Brimob (PKBB) se Indonesia, melalui rute yang menjadi saksi perjuangan Brigade Mobile.

Napak Tilas Mobil Brigadig (Mobrig) dilakukan untuk mengenang perjuangan anggota Brimob /anggota polisi istimewa pada pertempuran Kotabaru dan Rewulu dalam usahanya mempertahankan kemerdekaan negara Republik Indonesia.

Napak tilas ini menempuh jarak 21 km sesuai dengan tanggal ulang tahun PKBB 21 Agustus 2023 dengan star Rewulu hingga Mako Batalyon A Pelopor Gondulung Kesatrian I dewa Nyoman Oka.

Napak Tilas Perjuangan Brigade Mobile (Brimob), Sejarah Pertempuran Rewulu Hingga KotabaruRombongan terlebih dahulu melalui Jl.Supadi dan Jl I Dewa Nyoman Oka dimana jalan tersebut merupakan simbol Darma bakti polisi istimewa / Brimob dalam mempertahankan negara republik Indonesia.

Dari sejarah, kala itu terjadilah pertempuran Kotabaru dan Rewulu terjadi ketika tidak terjadi kesepakatan perundingan antara Indonesia dengan Jepang.

Menelusuri jejak tokoh pejuang PI atau Polisi Istimewa yang turut serta berjuang mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Baru Jogyakarta salah satunya yakni Keibuho I Dewa Nyoman Oka. Ia pasukan Polisi Istimewa yang turut serta berjuang dalam pertempuran di Kota Baru Jogyakarta tanggal 7 Oktober 1945. I Dewa Nyoman Oka Tewas dalam pertempuran tersebut dan arwahnya di makamkan di Taman Makan Pahlawan Kusuma Bangsa Jogyakarta pada tanggal 7 Oktober 1945 bersama 105 Pahlawan lainnya, letaknya di utara Makam Jenderal Besar Soedirman. Selain itu namanya juga diabadikan menjadi nama Jalan I Dewa Nyoman Oka sepanjang 1.000 meter di kawasan elit Kota Baru Jogyakarta. Selain itu pada tahun 1992 namanya diabadikan sebagai nama Kesatrian Kompi 5155 Brimob Satbrimob Polda Jateng sekarang menjdi Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda DIY.

Sosok lainnya yakni, Jungsa Soepadi adalah Prajurit Pasukan Polisi Istimewa yang juga ikut berjuang dalam pertempuran di Kota Baru Jogyakarta pada tanggal 7 Oktober 1945. Arwahnya dimakamkan di Dusun Plalangan Desa Pendowohardjo Kabupaten Sleman atas permintaan Keluarganya. Nama Supadi juga diabadikan menjadi nama salah satu ruas jalan sepanjang 800 meter, Jalan Supadi berada kawasan elit di Kota Baru Jogyakarta.

3. Keibohu I Dewa Nyoman Oka dan Jongsu Soepadi namanya diabadikan bersama Pahlawan lainnya juga Masyarakat setempat di Monumen Brimob Desa Arogomulyo Kabupaten Bantul. Monumen tersebut diresmikan pada tanggal 14 Novambar 1970 oleh Kapolri ke 5 Jenderal Polisi Heogeng Imam Santoso.

Pada momentum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, sekaligus HUT PKBB tahun ini mengangkat tema bersama PKBB tetap setia membangun soliditaritas untuk Indonesia maju.

Untuk rangkaian kegiatan napak tilas ini juga digelar berbagai kegiatan sekaligus memeriahkan HUT RI ke 78.

 

Napak Tilas Perjuangan Brigade Mobile (Brimob), Sejarah Pertempuran Rewulu Hingga KotabaruNapak Tilas Perjuangan Brigade Mobile (Brimob), Sejarah Pertempuran Rewulu Hingga Kotabaru
Sejarah Singkat Brimob

Dikutip dari http://korbrimob.polri.go.id/page/sejarah-brimob, sepanjang perjalanannya, Brimob Polri andil dalam lembaran sejarah perjuangan bangsa, baik dalam merebut kemerdekaan maupun melawan pemberontak di masa-masa awal berdirinya Republik Indonesia.

Korps Brimob Polri yang merupakan cikal bakal organisasi bentukan Jepang  mengalami beberapa kali perubahan nama mulai dari Tokubetsu Kaisatsu Tai, Polisi Istimewa, Mobrig (Mobil Brigade) dan Brimob (Brigade Mobil) kala itu perannya mulai kelihatan ketika pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.

Setelah sekitar dua bulan Jepang menduduki Indonesia, situasi perang Asia Timur Raya mulai berbalik. Keunggulan pasukan Jepang di berbagai fron telah berbalik manjadi kekalahan. Hal ini terbukti bahwa armada Jepang di Laut Karang dapat dihancurkan oleh sekutu pada tanggal 7 Mei 1942 dan pada 7 Agustus 1942 pasukan sekutu berhasil menduduki kawasan Kepulauan Salomon di Samudera Pasifik.

Dikarenakan dua kekalahan yang berturut-turut serta keterbatasan personel  akhirnya Jepang memutuskan untuk mengubah strategi perangnya. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga bantu militer, Jepang secara intensif mulai Maret 1943 sampai Desember 1944, telah membentuk beberapa organisasi semimiliter dan militer contohnya seperti Seinendan (Barisan Pemuda) yang bertugas untuk membantu pemerintah militer Jepang dalam hal peningkatan produksi maupun pengamanan garis belakang.

Keibodan (Barisan Pemuda Pembantu Polisi), bertugas memelihara keamanan dan ketertiban daerah setempat. Heiho (Pembantu Prajurit ), bertugas untuk membantu tentara Jepang, baik di garis depan maupun belakang.

Peta (Pembela Tanah Air), merupakan organisasi militer penuh yang dibentuk atas kehendak bangsa Indonesia. Karena pemerintah militer Jepang menghendaki bantuan militer sebanyak-banyaknya dari penduduk Indonesia.

Karena tuntutan dari dalam dan luar negeri terus menekan, pemerintah militer Jepang menginginkan adanya tenaga cadangan polisi yang dapat digerakkan dengan cepat dan memiliki mobilitas yang tinggi. Jika keadaan memerlukan, cadangan Polisi ini juga diharapkan dapat berperan sebagai tenaga tempur.

Keinginan pemerintah militer Jepang akhirnya terealisasi, Jepang berhasil membentuk satuan Polisi Khusus yang disebut Tokubetsu Keisatsu Tai.

Kamu suka? Yuk bagikan tulisan ini.

Similar Posts

  • | |

    Ritus Pindah Patung Sultan HB IX

    PATUNG SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO IX. Setengah abad lebih terbengkalai, patung Sri Sultan hamengku Buwono IX akhirnya dipindahkan. Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menghendaki patung karya seniman Roestamadji ini di-“lenggahke” di halaman Bangsal Kasatrian, Komplek Keraton Yogyakarta. Prosesi pemindahan dimpimpin langsung oleh cucu Sri Sultan HB IX, GKR Mangkubumi dengan ritual khusus….

  • | | | | |

    Menyulap Sampah Jadi Busana Menawan Dalam Bantul Recycle Fashion Carnival

    Jika selama ini sampah hanya dibuang atau dibakar, masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta punya cara berbeda. Hal ini berangkat dari keyakinan bahwa sampah adalah benda salah tempat atau barang yang terletak di posisi yang salah, masyarakat kemudian mengolahnya menjadi beragam barang berguna. Masyarakat Kabupaten Bantul bahkan mengolah sampah menjadi pakaian yang cantik lagi menarik dan memamerkannya…

  • | | |

    Lucunya Anang Batas Godain Gadis Vietnam

    Bukan Anang Batas kalau tidak usil. Bahkan, dalam berkata-kata pun Anang Batas selalu saja bisa menemukan celah untuk berlaku usil. Termasuk saat membawakan acara Malam Sastra Lereng Merapi Membaca Hb Jassin yang bagi sebagian orang diwajibkan khusuk. Anang Batas mampu menyegarkan suasana dan udara Minggu (10/9) malam yang mencapai 18 derajat celcius. Video ini merekam…

  • | | | |

    Upacara Unik Para Pesepeda Onthel

    Banyak cara dilakukan untuk merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satunya dengan menggelar upacara bendera. Namun, Paguyuban Onthel Jogja (Podjok) punya upacara bendera yang unik. Selain mengenakan pakaian ala tentara tempo doeloe dan pakaian adat Jawa, mereka membawa serta sepeda tunggangannya dalam upacara. Video ini merekam upacara bendera para pesepeda onthel yang digelar di halaman…

  • |

    Mengintip Kamar Hotel Obama

    Berlibur selama tiga hari di Daerah Istimewa Yogyakarta, Presiden ke-44 Amerika Serikat Barrack Obama memilih menginap di Hotel Tentrem Yogyakarta. Selain keamanan, tentu saja kenyamanan menjadi alasan.\n\nDi hotel ini, Obama menempati kamar Presidential Suite Room yang memiliki luas 270 meter persegi. Kamar ini memiliki fasilitas ruang tamu, ruang makan, dapur, mini bar, meja kerja lengkap…