Lucunya Yuliono Singsot Nyayo Lagu “KOPI”
Selain memiliki kemampuan bersiul yang unik sehingga digelari Singsot di belakang namanya, Yuliono juga mahir menembangkan lagu secara spontan. Salah satunya adalah lagu Kopi yang ia sadur dari puisinya.
Selain memiliki kemampuan bersiul yang unik sehingga digelari Singsot di belakang namanya, Yuliono juga mahir menembangkan lagu secara spontan. Salah satunya adalah lagu Kopi yang ia sadur dari puisinya.
Maraknya pembangunan hotel dan apartemen di sejumlah kota berdampak siginifikan terhadap ketersediaan dan kualitas air. Beberapa, termasuk Jogjakarta bahkan sudah mengalami darurat air. Benang Merah merekam kondisi ini dengan bagus melalui lagu Tersenyumlah Tanah Airku yang mereka tembangkan pada Malam Sastra Lereng Merapi Membaca HB Jassin di Omah Petruk, Karangkletak, Hargobinangun, Pakem, Sleman, beberapa waktu…
Tak mudah untuk menembangkan atau menjadikan puisi sebagai sebuah lagu. Namun, Dunia Dalam Kotak sukses meracik puisi ke dalam musik yang apik. Puisi Para Penyair adalah salah satu yang digarap menjadi lagu oleh Dunia Dalam Kotak pada Malam Sastra Lereng Merapi Membaca HB Jassin di Omah Petruk, Karangkletak, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
Datang dari Vietnam, Brave membacakan puisi “THE TALE OF KEU” pada Malam Sastra Lereng Merapi “Membaca HB Jassin” di Omah Petruk, Karangkletak, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Kubenci Kain Putihmu merupakan lagu yang bercerita tentang simbol kesucian yang pudar oleh karena yang mengenakannya mengumbar kebencian. Benang Merah, sebuah kelompok musik asal Solo, Jawa Tengah menyanyikannya dengan apik pada Malam Sastra Lereng Merapi Membaca HB Jassin yang digelar di Omah Petruk, Karangkletak, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Yuliono aka Sedulur Angin Gede memiliki falsafah hidup bahagia yang bila dilakoni, niscaya hidup kita akan gembira. Jauh dari sakit dan hutang. Apa isi falsafah hidup bahagia Yuliono Singsot? Monggo simak.
Perlu menginap dua malam bagi Ni Made Purnama Sari untuk menulis puisi Salam Perpisahan dari Pasir. Dan, hasilnya seperti merekam perjalanan yang panjang bertahun-tahun. Ni Made Purnama Sari membacakan puisi ini pada Malam Sastra Lereng Merapi Membaca HB Jassin di Omah Petruk, Karangkletak, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Jogjakarta, beberapa waktu lalu.
Ke Mana Lagi Benderaku bercerita tentang tafsir nasionalisme di mana NKRI Harga Mati begitu sering berseliweran di media maintream maupun media sosial. Kelompok Musik Benang Merah mencoba menafsir ulang apa itu nasionalisme.
Dibacakan oleh siswa Sekolah Perdamaian asal Poso, Gunawan dan Fira Lembayung di Tanah Kandung bercerita tentang konflik yang tak kenal asal-usul. Tapi, tak adakah konlik yang tak selesai?! Gunawan dan Fira sukses membawa para penikmat sastra dalam Malam Sastra Lereng Merapi Membaca HB Jassin di Omah Petruk, Karangkletak, Pakem, Sleman, Jogjakarta menyusuri lorong-lorong kelam konflik.