Pentingnya Mengatasi Ketegangan Mata Sebelum Terlambat

Penggunaan gawai dalam keseharian dalam rentang waktu yang lama bisa berpengarung pada kesehatan mata misalnya saja terjadi mata lelah hingga mata tegang.

Dokter Sophia Pujiastuti, SpM(K), MM, pendiri SILC Lasik Center, menguraikan, kondisi mata yang tegang akibat kelainan refraksi sebenarnya bisa dihilangkan. Tapi kenali dulu penyebab dan gejalanya.

Perlu dibedakan antara mata lelah dengan mata tegang. Ia mencontohkan, ketika sedang membaca atau bekerja di depan komputer, seseorang bisa merasakan mata yang mulai pedas hingga sering mengerjap dan penglihatan mulai kabur hingga ingin menutup mata, meski hanya sebentar. Ketika kembali membuka mata, sudah bisa melanjutkan kegiatan membaca. Inilah yang disebut sebagai kondisi mata lelah.

“Sementara itu, ketegangan mata terkadang bukan hanya berdampak pada penglihatan yang buram, melainkan juga rasa tegang di bagian otot leher dan otot bahu, hingga kemudian menyebabkan sakit kepala. Area sekitar mata juga terasa berat dan tidak nyaman, seperti terasa kaku dan tertekan. Sedangkan mata lelah, efeknya tidak sampai sakit kepala. Biasanya mata akan terasa tidak enak saja,” kata Dokter Sophia.

Dokter Sophia menyebutkan, penyebab mata tegang dan mata lelah bisa sama. Gejala-gejala yang muncul, misalnya penglihatan buram, juga sama-sama bersifat sementara. Pada mata yang tegang, level sakit kepala yang muncul bisa berbeda-beda pada tiap pasien. “Sangat subjektif, karena tergantung dari penyebab,” kata dia.

Dokter Sophia menyebutkan, ketegangan mata dapat disebabkan oleh banyak hal. Lima penyebab yang paling umum yakni kelainan refraksi, digital eye strain, terus fokus pada satu pekerjaan detail, pencahayaan kurang, dan mata kering.

Ia mengungkapkan ketika mata sering tidak nyaman hingga menyebabkan sakit kepala, tapi belum mau atau belum sempat memeriksakan diri ke dokter, bisa menghilangkan berbagai penyebab mata tegang terlebih dahulu. “Anda bisa mengecek, apakah Anda mengalami kelainan refraksi atau tidak. Kalau selama ini tidak mengenakan kacamata atau lensa kontak, Anda mungkin merasa tidak punya kelainan refraksi apa pun. Kalau begitu, kita singkirkan dulu penyebab pertama dan kita anggap mata Anda normal,” kata Dokter Sophia.

Kemudian, cari tahu juga, ketika melakukan apa saja mata terasa tidak nyaman. “Ketika penggunaan laptop sudah dibatasi, penerangan sudah mencukupi, semua penyebab yang Anda ketahui sudah dihilangkan, dan mata Anda tetap terasa berat, inilah tandanya Anda perlu berkonsultasi dengan dokter mata. Ia akan memeriksa apakah Anda mengalami kondisi mata kering atau memiliki kelainan refraksi. Seandainya Anda mengalami kelainan refraksi, artinya Anda harus pakai kacamata. Kalau tidak, Anda akan terus merasakan hal yang sama. Karena, banyak pasien datang dengan keluhan pusing. Setelah diperiksa, ia mengalami kelainan refraksi,” kata dia.

Dokter Sophia mengungkap, laser vision correction merupakan suatu kebutuhan. Ketika mengalami kelainan refraksi, sementara aktivitas fisik Anda terbilang tinggi, muncullah kebutuhan akan laser vision correction. Hanya saja, ia mengamati, banyak orang masih ragu menjalani bedah laser mata karena dua hal, yaitu takut komplikasi dan takut akan biaya yang tinggi.

Selain itu, terkadang laser vision correction diperlukan karena adanya indikasi medis. Ia mencontohkan, mata kiri minus 3 dan mata kanan minus 8. Maka tidak bisa mengenakan kacamata, karena kacamata hanya bisa dipakai dengan selisih kelainan refraksi tidak lebih dari 3 dioptri. Sementara itu, lensa kontak memunculkan risiko infeksi dan iritasi yang lebih tinggi. “Solusi yang paling aman dan nyaman adalah bedah laser,” kata dia.

Di satu sisi, masih banyak orang Indonesia yang tidak pernah mengetahui tentang laser vision correction. Di sisi lain, orang yang sudah tahu mengira bahwa laser vision correction itu selalu berarti LASIK. Padahal, LASIK bukan satu-satunya metode bedah laser mata.

“Saat ini ada tiga metode yang digunakan di dunia, yaitu surface treatment, LASIK, dan lenticule extraction. Setiap metode memiliki kelebihan berbeda. Lalu, yang mana metode operasi yang cocok untuk Anda? Hal tersebut akan bisa ditentukan, setelah Anda menjalani pemeriksaan yang komprehensif. Pemeriksaan tersebut merupakan langkah awal yang sangat penting. Anda akan mendapatkan penjelasan langsung dari dokter bedah tentang kenapa metode tertentu lebih tepat bagi Anda,” kata dia.

Kamu suka? Yuk bagikan tulisan ini.

Similar Posts

  • Memilih Jajanan Anak Sekolah Aman dan Sehat, Ini Tips Dari Pakar Gizi Unisa Yogyakarta

    Kasus keracunan yang terjadi di Tasikmalaya dan Bekasi membawa keprihatinan tersendiri, dimana lemahnya pengawasan dan edukasi pada jajanan anak sekolah telah membawa korban. Keracunan dari makanan chikbul atau chiki ngebul yang berasal dari zat nitrogen cair sangatlah berbahaya. Tampilan menarik, terlihat asap dari hasil penguapan gas nitrogen pada makanan memang menjadi daya tarik tersendiri, justru…

  • |

    Perdana, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Terjunkan Mahasiswa KKN di Luar DIY

    Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Program Studi Sarjana Terapan Sanitasi menerjunkan mahasiswa semester VIII dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk 2024 di Balaidesa Soronalan, Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (15/1/2024). Kegiatan KKN tahun ini mengambil tema mengenai implementasi kerja sama industri akademisi dan komunitas dalam mewujudkan sanitasi lingkungan yang sehat bersih dan nyaman. Penyerahan mahasiswa dilakukan…

  • Mengenali Sejak Dini Gejala Gangguan Kesehatan Mental

    Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, melaporkan bahwa lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Penyakit gangguan kesehatan mental pada remaja dan orang dewasa ini jangan dianggap remeh namun perlu perhatian bagi…

  • |

    Mahasiswa KKN-PPM UMBY Tahun 2023 dilindungi Program Jamsostek

    BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek Bantul memberikan perlindungan kepada seluruh mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) yang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) pada semester genap tahun 2023. Penyerahan Kartu BPJS secara simbolis diserahkan oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bantul, Mabrur Ari Wuryanto, SP., M.M kepada Dr. Agus Slamet S.TP., M.P., MCE selaku…

  • Media Artha Sentosa, Gandeng Widya Genomic Nusantara dalam “Senior Expo” – Gugah Kesadaran Hidup Sehat

    Seiring berlalunya waktu, suka atau tidak suka, kita semua sedang berjalan mendekati penuaan. Faktanya, dunia memang menua. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi bahwa pada tahun 2030, 1 dari 6 orang di dunia akan berusia 60 tahun, satu angka yang menjadi penanda seseorang dianggap sebagai lansia. Sayangnya, penambahan usia sering dibarengi dengan penurunan kualitas kesehatan, bisakah…