| |

Seni Tradisi Rodat #1

Rodat adalah tarian tradisional yang diyakini berasal dari Timur Tengah. Persebarannya ke Indonesia sangat dipengaruhi oleh perdagangan yang marak pada Abad ke-19.

Dalam perkembangannya, rodat menjadi identik dengan seni tradisi pesantren karena di sinilah rodat dipelajari dan senantiasa dimainkan setiap kali memperingati hari besar Islam.\n\nDi Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri, tari rodat tersebar ke berbagai kabupaten seperti Sleman, Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul. Salah satu yang masih eksis adalah Tari Rodat di kawasan Masjid Pathok Nagari Ploso Kuning.

Jogja Archive berhasil mendokumentasikan tiga trian rodat di Masjid Ploso Kuning dan secara berurutan akan kami sugukan kepada Anda.

Kamu suka? Yuk bagikan tulisan ini.

Similar Posts

  • |

    Burung Kedasih dan Mitos Kematian

    Banyak dijumpai di pedesaan, burung Kedasih memiliki nama latin Comantis merulinus. Di beberapa daerah, burung kedasih juga memiliki sebutan berbeda: sit uncuing, sirit uncuing, atau manuk uncuing. Yang menarik, meskipun memiliki nama atau sebutan berbeda di setiap daerah, mitologi burung ini sama: dianggap sebagai burung penanda kematian. Seeprti apa sejatinya mitologi burung ini? Monggo simak…

  • | | |

    Puisi “SALAM PERPISAHAN DARI PASIR”

    Perlu menginap dua malam bagi Ni Made Purnama Sari untuk menulis puisi Salam Perpisahan dari Pasir. Dan, hasilnya seperti merekam perjalanan yang panjang bertahun-tahun. Ni Made Purnama Sari membacakan puisi ini pada Malam Sastra Lereng Merapi Membaca HB Jassin di Omah Petruk, Karangkletak, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Jogjakarta, beberapa waktu lalu. Kamu suka? Yuk bagikan tulisan…

  • |

    Jogja Darurat Air (Trailer)

    Dengan dalih meningkatnya kunjungan wisata, hotel-hotel dan apartemen terus dibangun. Beribu kamar terus bertambah. Dan berarti pula berjuta kubik air disedot. Lalu apa yang akan menimpa Yogyakarta selanjutnya? Jogja Darurat Air Kamu suka? Yuk bagikan tulisan ini.

  • | | |

    Puisi “KIDUNG MALAM” Safitri Damayanti

    Kidung Malam merupakan salah satu karya terjemahan HB Jassin yang dipentaskan dalam Malam Sastra Lereng Merapi Membaca HB Jassin di Omah Petruk, Karangkletak, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (10/9). Dan, Safitri Damayanti dengan kedalaman batinnya membacakan Kidung Malam ini untuk para penikmat sastra yang malam berkumpul. Kamu suka? Yuk bagikan tulisan ini.

  • |

    Melawan Maut Erupsi Merapi

    Diawali dengan penetapan status AWAS pada 25 Oktober 2010, Gunung Merapi kemudian mengeluarkan awan panas pertama dalam periode ini pada tanggal 26 Oktober. Sebanyak 34 orang meninggal termasuk Juru Kunci Merapi Mbah Maridjan. Selama seminggu Gunung Merapi terus menerus mengeluarkan awan panas dan mencapai puncaknya pada 5 November. Inilah letusan terhebat dalam periode ini. Dini…