Peneliti UGM Ika Dewi Ana Terima Penghargaan Habibie Prize

Peneliti UGM Ika Dewi Ana Terima Penghargaan Habibie Prize

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Yayasan SDM-IPTEK menganugerahkan Habibie Prize kepada peneliti Fakultas Kedokteran Gigi UGM, Drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D. Penghargaan Habibie yang telah diselenggarakan sejak 1999 ini diberikan kepada para tokoh Indonesia yang telah membuat terobosan dalam bidang IPTEK .

Penghargaan ini juga menjadi salah satu upaya untuk melanjutkan harapan dan cita-cita Habibie membangun SDM Indonesia unggul dan berdaya saing, yang sejalan dengan visi kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam hal pengembangan SDM.

“BRIN berkomitmen untuk melanjutkan legacy dari Pak Habibie khususnya Habibie Award yang sekarang bernama Habibie Prize, juga melanjutkan spirit dan inspirasi yang dulu dibawa oleh Pak Habibie,” terang Kepala BRIN, Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc., Kamis (10/11).

Penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi dan inspirasi bagi para peneliti, ilmuwan, dan masyarakat untuk terus berkarya dan berkontribusi di berbagai bidang, khususnya bidang IPTEK, guna mendorong kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Para penerima Habibie Prize pun diharapkan tetap produktif dan meningkatkan kontribusi di bidang masing-masing serta melakukan yang terbaik untuk bangsa.

“Kami atas nama keluarga besar BRIN mengucapkan selamat kepada Bapak Ibu empat penerima penghargaan pada tahun ini. Semoga penghargaan ini bisa semakin memotivasi Bapak Ibu sekalian untuk semakin berkarya dan tentu bisa memberikan inspirasi kepada teman-teman kita, adik-adik kita generasi muda yang akan datang,” ucapnya.

Pada tahun ini Habibie Prize diberikan kepada empat penerima untuk empat bidang yang berbeda. Ika Dewi Ana menerima penghargaan bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi. Penerima penghargaan lainnya adalah Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. untuk bidang Ilmu Dasar, Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M., M.Sc. untuk bidang Ilmu Rekayasa, dan Naufan Noordyanto, S.Sn., M.Sn. untuk bidang Ilmu Kebudayaan.

“Alhamdulillah berarti amanah lagi yang diberikan kepada saya. Mudah-mudahan saya bisa belajar lagi dari semua yang saya peroleh,” ungkap Ika.

Peneliti UGM Ika Dewi Ana Terima Penghargaan Habibie Prize
Ika Dewi Ana merupakan dosen di Departemen Ilmu Biomedika Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Dua karya penelitiannya, yaitu CHA Bone Graft dan CHA-based Hemostatic Sponge, telah terdaftar dan dipasarkan di Indonesia. Dua karya lainnya sedang dalam proses translasi, salah satunya membran untuk operasi dentokraniofasial. Rekam jejaknya dalam bidang penelitian didokumentasikan dalam buku Biokeramik dan Rekayasa Jaringan yang diterbitkan pada tahun 2021.

“Pada waktu saya melakukan penelitian itu, di Indonesia belum ada graft tulang yang dibuat. Semua yang kita pakai adalah produk luar,” terangnya terkait produk bone graft yang diberi nama GAMACHA.

Penghargaan lain yang pernah ia terima di antaranya “Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa” dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia pada tahun 2014 lalu, SRB (Romanian Society for Biomaterials) Excellence Award di Konstanta, Rumania pada tahun 2016, dan Excellence Award dari ISCM (International Society for Ceramics in Medicine) di Charlotte, Amerika Serikat, pada tahun 2016.

Saat ini, ia juga memimpin Pusat Kolaborasi Riset Perancah Biomedis yang telah ditetapkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk, Pusat Riset Metalurgi dan Nanomaterial, serta Pusat Riset Teknologi Polimer di BRIN.()

Kamu suka? Yuk bagikan tulisan ini.

Similar Posts

  • Harapan dan Inovasi Generasi Muda di Tengah Ancaman Kebakaran

    Sebagai wilayah dengan kekayaan alam yang melimpah, 57% dari total luas Kabupaten Siak merupakan lahan gambut. Namun, potensi besar ini juga dihadapkan pada risiko tinggi kebakaran hutan dan lahan. Pada tahun 2015, Kabupaten Siak mengalami kebakaran hebat yang menjadikannya salah satu “pengekspor” asap hingga ke negara tetangga. Tragedi tersebut menjadi titik balik bagi Kabupaten Siak…

  • | |

    Gelaran Jogja Biodiversity Festival #1 Chapter Herpet Demi Wujudkan Big Data Herpetofauna DIY

    Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki kekayaan herpetofauna yang perlu dilestarikan. Sayangnya, data mengenai herpetofauna di DIY masih berserak sehingga ada kesulitan untuk menggunakan data tersebut ketika dibutuhkan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah big data terkait herpetofauna di DIY agar lebih mudah dalam memetakannya. Herpetofauna merupakan binatang melata yang di dalamnya berupa jenis amfibi dan reptil….

  • |

    Keluarga Alumni FISIP UNS Siapkan Sejumlah Langkah untuk Perkuat Jejaring Antara Alumni

    Keluarga Alumni (KA) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memiliki sejumlah inisiatif untuk memperkuat jejaring antara alumni, mahasiswa dan civitas akademika. Dengan tagline “AyoGuyub Demi Satu Fisip” KA FISIP UNS berusaha menjadikan alumni, civitas akademika dan mahasiswa sebagai aset bagi kemajuan FISIP UNS. “Pada tahap awal kami sudah memperkenalkan website…

  • |

    Dosen UGM Berikan Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat

    Dosen Fakultas Peternakan Nanung Danar Dono, Ph.D., mengatakan Hewan ternak untuk kurban hendaknya dipilih ternak yang sehat sempurna, dengan ciri kuat berdiri, tidak lemah, nafsu makan normal, tidak dalam keadaan sakit apalagi sakit yang menular, dan tidak nampak cacat fisik. Menurutnya, tip untuk memilih hewan kurban dengan mengamati kuku kaki nampak sehat dan utuh, gerakan…

  • Menteri Investasi: Anak Muda Bisa Jadi Pengusaha Sukses

    Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia memberikan pembekalan kepada Calon Wisudawan Program Sarjana dan Diploma periode IV Tahun Akademik 2021/2022, Selasa (23/8) di Grha Sabha Pramana UGM. Dalam kesempatan ini, ia mendorong para calon wisudawan untuk berkontribusi bagi Indonesia dengan terjun ke dunia usaha. Menurutnya, lulusan UGM dengan modal pendidikan dan keterampilan yang…

  • |

    Menyusuri Rimba, Menggali Cerita Masyarakat Adat Menjaga Alam untuk Masa Depan

    Di tengah perubahan iklim yang sedang terjadi, di antara gempuran berita tentang eksploitasi hutan, rupanya masih banyak cerita manis tentang keharmonisan antara alam dan manusia. Ternyata masih banyak orang yang peduli pada hutan dan menjaganya mati-matian. Begitulah yang ditemukan oleh TelusuRI, media perjalanan dan pariwisata Indonesia, saat menjalani ekspedisi Arah Singgah pada 2023–2024. Tim yang…